Bukit Pasir

Bagikan Artikel ini

Bukit pasir pantai bertindak sebagai penahan gelombang yang datang dan membelokkan angin dan korosi. Keberadaan sistem bukit pasir yang stabil memberikan mekanisme pertahanan alami terhadap genangan gelombang dan erosi. Namun, bukit pasir adalah ekosistem yang dinamis, dengan perubahan alam yang terjadi selama peristiwa badai.

Dalam keadaan aslinya, pantai ini didukung oleh bukit pasir pada garis depan serta bukit pasir belakang. Tutupan vegetasi merupakan bagian penting dari sistem bukit pasir, mengurangi kecepatan angin dan mendorong pengendapan pasir yang tertiup angin. Bukit pasir frontal biasanya lebih kuat dan kokoh meskipun secara alami dipengaruhi oleh gelombang badai.


MEMAHAMI BUKIT PASIR

Bukit pasir pantai sering kali mewakili garis pertahanan terakhir dari erosi laut. Bukit pasir berfungsi sebagai penghalang terhadap genangan dan membelokkan angin serta semburan garam. Kehadiran sistem bukit pasir yang stabil memberikan mekanisme pertahanan alami terhadap serangan gelombang dan erosi.

Peristiwa ini bisa sangat ekstrem, namun harus diakui juga bahwa peristiwa tersebut merupakan kejadian alami. Bukit pasir frontal yang utuh dapat mengurangi dampak terkait kerugian akibat erosi.

Dalam keadaan alaminya, banyak pantai memiliki foredune (bukit pasir depan yang terdekat ke arah laut) dan bukit pasir belakang (terjauh dari laut). Di banyak tempat terdapat foredune yang terbentuk oleh pasir yang tertiup angin dan dipenuhi rerumputan serta tanaman merambat. Tutupan vegetasi merupakan bagian penting dari sistem bukit pasir yang dapat mengurangi kecepatan angin dan mendorong pengendapan pasir yang tertiup angin (lihat gambar A5.1 di bawah).

Meski demikian, foredune cenderung menjadi komponen sistem bukit pasir yang paling stabil dan bertahan. Stabilitas, bentuk, dan ukurannya dikendalikan oleh tutupan vegetasi. Semak kayu biasa ditemukan di pinggir laut, sedangkan pohon yang lebih besar umumnya ditemukan di darat. Spesies vegetasi bervariasi tergantung pada lokasi dan konteksnya.

Tanpa efek menstabilkan vegetasi, dan melalui beberapa faktor yang merugikan (masuknya gulma, aktivitas manusia, gelombang badai, kekeringan, bahkan kebakaran yang disebabkan oleh petir), arus pasir secara progresif dapat menutupi lingkungan alami dan buatan. Banyak kehadiran bukit pasir yang dipengaruhi oleh pembangunan, yang menghambat aliran alami pasir dan sistem bukit pasir.

Jika bangunan tersebut dibangun di atas foredune, maka terdapat risiko besar bahwa badai dan gelombang dapat merusak daerah tersebut. Ketika tembok laut telah terbangun ke arah laut dari bukit pasir terdepan, maka pasir di belakang bukit bagian belakang akan terpisah dari sistem. Hal ini dapat menyebabkan erosi yang signifikan hingga hilangnya seluruh bagian pasir di pantai (Chan, H.T. & Baba, S., 2009: 5).

Bukit Pasir